Review: Dreaming of You - Memimpikanmu


Dreaming of You - Memimpikanmu

My rating: 5 of 5 stars



Nah kalo yang ini baru cocok aku kasih bintang 5. Hahahha.
Kemarin sisa dua bukunya Lisa Kleypas dan syukurlah aku baca ini sebagai urutan terakhir. Dan novel ini berhasil membuatku penasaran, karena di waktu-waktuku yang sedang malas membaca novel ini, aku berhasil menyelesaikannya selama dua hari.

Ini buku kedua dari seri Gamblers, tapi aku langsung tahu seperti apa karakter Derek Craven di buku pertamanya. Pasti penuh skandal. Nah, anehnya, aku sering lebih terguncang emosinya kalau peran utama cowoknya itu ternyata dari kalangan bawah yang merangkak ke tingkat sosial yang lebih tinggi. Itu lebih menyayat-nyayat daripada sekedar kisah seorang Duke atau Viscount.

Sebenarnya di awal novel ini, aku masih dibuat bertanya-tanya tentang karakter Sara, meskipun aku lebih mudah memahami karakter Derek, si bajingan bejat yang menyembunyikan kebaikan hatinya. Derek karakter yang berbahaya yang tidak segan-segan memberikan kesan mengerikan hanya untuk menyingkirkan gadis lugu seperti Sara untuk menyingkir dari lingkungannya.


Sara ini... awalnya aku agak bingung, dia ini karakter yang plin plan atau berkemauan keras? Secara dia kan udah punya tunangan gitu ya.. tapi trus perlahan-lahan, aku digiring buat mengerti bahwa Sara ini bukan sekadar sosok yang lugu, ia karakter yang ingin memiliki petualangan dalam hidupnya seperti halnya sosok yang ia gambarkan di novelnya. Pertemuannya dengan Derek merupakan pertemuan yang sangat menantang dan menggembparkan. Jelas saja banyaknya cerita dan rumor tentang masa lalu Derek yang mengerikan itulah yang membuat bayangan Derek mengikuti Sara kemana-mana. Sara ingin peduli pada anak yang tidak pernah mengerti kasih sayang sejak kecil, dan itulah yang membuatku ingin terus dan terus membalik halaman di buku ini.


Baguuuusss~ gimana ya jabarinnya.
Si Derek ini bener-bener bikin jatuh cinta banget. Saking dia nggak ngerti apa-apa soal perasaan, si Derek jadi sering kelihatan kayak anak kecil. Rasanya pingin banget dipeluk trus diajarin banyak hal gitu deh. Derek ini nggak pernah menelan pendidikan, dia tulisannya aja kayak ceker ayam, tapi dia punya kecerdasan luar biasa dan hal-hal lain yang patut membuatnya layak dicintai. Sayangnya, kehidupan Derek yang luar biasa suram itu membuatnya merasa kotor dan tidak pernah tahu apa artinya kerinduan terhadap kasih sayang.

Kehadiran Sara sungguh seperti sesosok malaikat. Ia membuat Derek kewalahannya dengan karakternya yang begitu hidup, dan membuat Derek memiliki banyak perasaan yang selama ini tidak pernah dikenalnya. Ia sempat menjauhkan diri dari Sara, tapi toh karena kedua-duanya tidak bisa berpisah satu sama lain, akhirnya mereka bertemu lagi hehe.

Konflik di novel ini cukup komplek, tapi masih ringan di baca. Kita ketemu banyak sekali turning point dimana ada saatnya setiap karakter mengalami perubahan-perubahan secara berulang. Dan itu membuatku merasa novel ini memiliki kisah yang begitu panjang.

Bagian yang kusukai adalah masa-masa ketika mereka berpisah lama dan akhirnya bertemu kembali. Entah kenapa aku sering terpukau dengan alur macam ini. Dan untuk kesekian kalinya, aku harus mengatakan aku sangat menyukai cerita yang jujur dan tidak ada kesalahpahaman melainkan menggunakan cara lain untuk mengembangkan konflik. Nah, masa lalu Derek inilah konflik paling ruwet di sepanjang cerita sehingga aku terus dibuat emosional sejak awal sampai akhir. Aku menemukan banyak hal yang pas, novel ini tidak membosankan dan memiliki porsi masing-masing yang sesuai. Mulai dari permulaan, menuju ke konflik, hingga klimaks yang membuatku ingin ikut menangis, lalu penurunan cerita yang masih saja terasa manis. Wah, pokoknya, sebagai penutup bacaanku sebelum vakum, aku bersyukur bisa ngasih bintang lima lagi hehe.



Comments

Popular posts from this blog

Menyelami Seni dalam Kejiwaan pada buku "Psikologi Seni"

The Magic Of You by Johanna Lindsey (Malory-Anderson Family #4)

Devil in Winter (Wallflowers #3)