Review: To Pleasure a Prince


To Pleasure a Prince

My rating: 4 of 5 stars



Bagus, bagus, bagusssss
Meskipun nggak sehoki waktu nggak sengaja dapet bukunya Julia Quinn yang ternyata ratingnya cukup bagus, aku harus mengakui sabrina jeffries juga tidak kalah baiknya dalam mengolah alur seperti penulis historical lain favoritku. Dan sejujurnya, aku nggak kecewa. Aku dapet kok hampir semua aspek favoritku sama seperti waktu aku baca novelnya julia quinn. Aku suka, suka, sukaaaa banget sama karakter heroinennya si Regina ini. Itu cewek bener-bener ya. Aku bisa bayangin sepopuler dan secantik apa wanita tersebut dan sekuat, emm.. sekeras kepala apa dia (tapi dalam artian baik ya), setangguh apa dia dalam menghadapi karakter Draker yang emang minta ampun parahnya. Selama baca novel ini, aku nggak pernah sekalipun nyalahin regina. Aku pikir aku bakalan nggak simpatik sama tokoh ini, nyatanya aku malah simpatik sama tokoh Regina yang ternyata memiliki sebuah rahasia kelam. Secantik apapun dia, aku ngerasain rasanya dihina di depan publik oleh orang semacam Draker, dan wanita ini masih sanggup berdiri.

Belum lagi seberapa tidak percayanya Draker meskipun Regina bisa dipastikan sangat tulus terhadap Draker bahkan dilihat dari luar sekalipun.Emm.. intinya, aku dapet semua emosi yang aku butuhkan dalam semua novel. Termasuk klimaksnya yang paling aku tunggu-tunggu, lagi-lagi berbeda dari novel lain yang pernah kubaca tapi tetap menghibur dan baru.
Aaah rasanya mungkin aku akan meminjam novelnya Sabrina Jeffries lagii.



Comments

Popular posts from this blog

Menyelami Seni dalam Kejiwaan pada buku "Psikologi Seni"

The Magic Of You by Johanna Lindsey (Malory-Anderson Family #4)

Devil in Winter (Wallflowers #3)