Review: Dirty Little Secret by Aliazalea


Dirty Little Secret

My rating: 4 of 5 stars



Finally habis juga semua bukunya Alia Zalea. jujur aja sebenernya ini novel udah aku incer lama banget tapi motif untuk beli gak sepadan sampa hal lainnya jadinya sih uangnya selalu dialokasikan untuk hal lain. Tapi kemarin tiba tiba tiba nemu di rental ya langsung aku sabet si ya..

Sumpah demi apa ternyata udah lama banget aku baca novelnya aliazalea. Overall masih suka sih dan aku suka salut sama novelis indonesia, setidaknya mereka selalu berhasil menciptakan alur yang unik kalo pinter milih novelnya. Tapi selama ini penuli favoritku memang selalu menghadirkam cerita yang tidak too much cheesy.

Well, mungkin karena aku udh terlalu sering baca novel terjemahan yangkarena terjemahan jadi bener-bener bahasa indonesia semuanya sehingga ketika aku baca novel ini entah kenapa aku agak nggak sreg sama selipan bajasa inggris yang diletakkan disana sini. Biasanya sih akju nggak terganggu sama hal hal seperti itu, tapi entah kenapa sebagian diriku meneriakkan kalau aku lebih suka nggak terlalu banyak selipan kata bahasa inggris yang sebenernya nggak ada masalah kalo diterjemahkan secara gamblang. Habis kalo yang disipim cuma perkta gitu rasanya agak kurang tepat aja.


Selain masalah penyelipan bahasa inggris, aku enjoy sama alurnya dan jujur aja salah satu kekuatan dari novel ini adalah alurnya. Aku sering kali terbawa emosi karena memang penggambaran alurnya harus kuakui sangat sesuai dengan harapan. Cuma satu sih yang kurang, kelanjutan mereka yang akhirnya menikah pingin tau bamget akhirnya gimana. Pingin tau waktu mereka serumah, jana sama ben sekamar, trus pingin tau gimana anak anak mereka memanggil ben dengan sebutan ayah, yah walaupun udah ada sih tapi rasanya pingin lagi ngerasain momen itu tapi ketika jana dan ben udah nikah. Trus pingin tau gimana kalo jana hamil lagi, gimana reaksi sikembar, gimana ben yang akhirnya bisa ngerasain pertumbuhan anak mereka dari awal.


Suka banget sama karakter karakter disini terutama erga dan raka yang karakternya terasa sangat hidup.Terus meskipun aku agak sebel sama jana yang terus terusan berkilah tentang perasaannya, tapi setiap kali ada gambaran jana ngurusin anaknya sendirian tanpa ben dan kerinduannya terhadap keluarga utuh selalu berhasil bikin aku nyesek. Dan itu pemich kenapa pingin banget ada epilog mereka yang akhirnya menikah. Pingin liat betapa bahagianya jana karena ia tidak menyangka bisa mendapatkan satu keluarga yang lengkap dimana keberadaan ben membuat hidupnya menjadi lebih mudah. Trus kan diawal sempet digambarin gimana jana yang biasanya jadi seluruh dunia untuk anak anaknya berubah jadi ben dan dia jealous padahal kan ben juga satu daging sama anak anaknya dan gambaran itu menggemaskan.

Pingjn banget liat dari sudut pandang anak anaknya gimana mereka mencintai kedua orangtuanya.,, huaaaa....



Comments

Popular posts from this blog

Menyelami Seni dalam Kejiwaan pada buku "Psikologi Seni"

The Magic Of You by Johanna Lindsey (Malory-Anderson Family #4)

Devil in Winter (Wallflowers #3)