Review: More Than Enough

More Than Enough

My rating: 4 of 5 stars

So finally i finish this series.
Total ada 4 buku dan akhirnya selesai semua. Yay!

Dan di akhir ini akhirnya aku nobatkan cerita Logan-Amanda still my most favorite one!

Sedangkan untuk buku ini sendiri aku sempat agak pesimis akhirnya. Aku lagi tidak begitu tertarik baca cerita yang tokoh utamanya masih tenggelam dalam duka karena cinta yang sebelumnya. Apalagi disini awalnya aja cukup tragis, bayanginnya aja susah.

Dylan bisa dibilang termasuk yang cukup mencuri perhatian di buku pertama. Soalnya dia diem banget, tapi kita bisa lihat dari perilakunya tentang apa yang dia pikirkan. Sifat posesifnya sama Heidi, dan hubungan mereka itu sendiri aku sempet berfikir kayaknya agak nggak mungkin kalau mereka pisah. Tapi setelah baca buku Logan trus Cam, aku jadi nggak terlalu berharap mereka balikan lagi sih.

Heidi dan Dylan itu pacarannya udah nyaris bebarengan sama Lucy dan Cam. Tapi bagus juga dilihatin kalau Lucy dan Cam bisa bertahan sedangkan Logan dan Heidi tidak bertahan. Jadi kita bisa dapat perbandingan yang jelas mana yang terlihat 'love forever' mana yang enggak (atau dikira Dylan cinta awalnya)


Lanjut, jadi banyak review yang nggak mau kasih petunjuk siapa heroin di cerita ini. Well, that's fine. Me too.

Yang pasti disini Dylan nggak sama kayak Dylan di buku sebelumnya. Lebih hidup aja.

Trus... ah, sama masalah yang di part 2 itu emang bikin gemes banget. Maksudnya Dylan tu kayak nggak peduli siapa yang peduli sama dia. Jadi berasa egois tapi dia juga nggak mau membuka hatinya,. dan sayangnya si heroine juga nggak tau harus gimana pula hehe.

Aku suka banget pasangan yang lain di cerita ini muncul dan menghilangkan rasa rinduku sama setiap pasangan di buku sebelumnya. Mereka emang di luar keliatan petakilan dan nakal gitu ya, tapi kalo udah private gitu nggak ada yang tau aja mereka bisa nangis di depan setiap pasangan masing-masing, bahwa heronya sekalipun.

Jadi waktu baca seri ini, aku selalu bayangin kisah pasangan-pasangan sebelumnya. Kadang balik lagi ke kisahnya Cam Lucy, kadang ke Logan-Amanda, trus ngeliat mereka sekarang bahagia dan flashback waktu mereka lagi perjuangin satu sama lain itu bisa bikin meneteskan air mati lagi.

Overall, aku cukup puas sama seri ini walaupun nggak semua buku aku baca sampai selesai ya..


Comments

Popular posts from this blog

Menyelami Seni dalam Kejiwaan pada buku "Psikologi Seni"

The Magic Of You by Johanna Lindsey (Malory-Anderson Family #4)

Devil in Winter (Wallflowers #3)