Review: When He Was Wicked - Cinta Terpendam Sang Earl


When He Was Wicked - Cinta Terpendam Sang Earl

My rating: 3 of 5 stars



Siaaaal. udah nulis panjang-panjang dan hilang semua dalam sekejap -____-
Karena tadi unek-unekku udah hampir keluar semua, jadi sekarang aku mau nulis pendek aja ya.

Aku baca novel ini habis baca Fifty Shades. Agak anjlok aja sih soalnya aku baca novel tentang kehidupan metropolitan dan langsung disuguhkan novel dengan tahun 1800-an. Jauh banget kan. Makaannya adaptasinya agak susah karena masih suka ada bayang-bayang novel Fifty Shades yang bikin aku terbius itu. Tapi setelah beberapa halaman, akhirnya aku berhasil mengikuti cerita ini tanpa bayang bayang novel sebelumnya.

Novel ini bikin aku keingetan novelnya Clara Canceriana yang judulnya If You were Mine. Novelnya juga sama-sama tentang saudara yang mencintai kekasih saudaranya.

Bedanya, kalo IYWM itu ceritanya si adik cintanya sama 'kekasih' kakaknya. Sedangkan di WHWW ini, ceritanya si sepupu cintanya sama 'istrinya' sepupu yang udah deket sama dianya lebih deket daripada kakaknya sendiri. Dan konflik utamanya sama. Si kekasih ceweknya itu 'meninggal. Konfliknya darisitu, tapi di dua novel ini sama-sama beda mengawali konflik tersebut.


Yah.. nggak usah banyak membandingkan deh daripada nggak kelar ini tulisanku. Yang pasti, di novel ini konfliknya lebih tragis dan lebih ribet penyelesaiannya. Si heroine nya bener-bener gak bisa dan nggak menerima, dengan alasan apapun, untuk mencintai orang lain, tetapi si heronya disini juga memiliki perasaan yang sama. Mereka berdua sama-sama tertekan oleh satu hal kalau keduanya sampai jatuh cinta. Penghianatan terhadap John, suami dari Fransesca.

Jujur aja ya, aku suka sama semua yang terkemas dalam novel ini.Termasuk tulisan Julia yang cukup bisa membiusku karena humor yang dibubuhkan disetiap dialog yang ia tuliskan, setiap dialog antara Michael dan Fransesca. Jujur aja aku suka itu semua.

Tapi yang agak aku keselin dari buku ini adalah, kenapa Michael jadi tokoh yang begitu menderita. Memendam perasaan bertahun-tahun, dan si Fransesca masih nggak bisa nerima dia (atau nggak mau ngaku tapi nerima sih, dia kan gak benci michael) meskipun wanita tahu bahwa sebenarnya ia tengah jatuh cinta pada Michael. Aku sempet berharap, dari sinopsisnya yang bilang, di pertemuan pertama mereka, si Fransesca melihat Michael sebagai seorang 'pria'. Tapi ternyata dia tokoh yang sulit disadarkan. Mmm.. maksudku, dia terlalu enggan untuk mau mengakui hal tersebut, dan ketidaksadaran dia itu semakin membuatku kesal karena aku sendiri nggak tahan lihat Michael yang udah kepalang bingung dan sakit hati terus. So, meskipun pada akhirnya dia ngelihat Michael sebagai pria, ketakutan atas penghianatan yang ia lakukan terhadap John dan bayang-bayang rasa bersalah itu yang membuat novel ini nggak selesai-selesai. Konflik sampai akhirpun ituuu mulu. Dan lama-lama aku jadi agak, sedikit jengkel.

Dan yang ini sih selera aja ya. Aku sebagai cewek, mungkin lebih mudah untuk merasakan rasa sakit hati tokoh cewek daripada cowoknya. Jadi, karena di novel ini si michael adalah karakter yang paling tragis, tetep aja aku suka nggak kena gitu sentuhan dari sifat Fransesca. Kadang aku malah jengkel. Jatuhnya mereka berdua jadi agak, sedikit, nggak mulus gitu hubungannya. Maksudnya dari perasaan seorang sahabat - ke seorang kekasih antara fransesca ke michael.

Nah ini yang bikin aku bandingin sama novelnya If You were Mine, karena di novelnya clara canceriana tokoh ceweknya lebih kuat, dan rasa sakit hati yang dirasakan tokoh ceweknya ini juga... mungkin karena dia cewek, jadi kena mak jleb gitu di akunya. Ini sih cuma selera ya.


Aku suka endingnya, cukup manis. Dan surat dari ibunya John ke Michael dan Fransesca di akhir juga cukup menyentuh dengan kata-katanya yang berkata "terimakasih sudah mengijinkan anakku mencintainya lebih dulu"

Aku suka. Aku yakin aku akan menyukai tulisan Julia Quinn yang lain. Ini novelnya Julia yang pertama aku baca, dan aku cukup menikmatinya. Untuk ide cerita sih bukan urusanku, tapi gaya bahasa yang Julia Quinn tulis disini sudah cukup untuk membuatku akan mengikuti novelnya yang lain.





Comments

Popular posts from this blog

Menyelami Seni dalam Kejiwaan pada buku "Psikologi Seni"

The Magic Of You by Johanna Lindsey (Malory-Anderson Family #4)

Scandal in Spring (The Wallflowers, Book 4)