Review: Destined for an Early Grave (Jeaniene Frost)

Destined for an Early Grave

My rating: 5 of 5 stars

Emang ya, nge judge buku itu emang susah kalo ga dipaksain dibaca sendiri. Who knows, dari keempat buku yang kubaca, setelah yang pertama mencuri hatiku hingga akhirnya aku mutusin untuk berlanjut hingga ke buku ini, akhirnya bintang 5 justru aku kasih ke buku ini.

Dari awal emang aku agak sulit terikat secara emosional dengan heroin yang diceritakan lebih sering menyakiti heronya daripada kebalikannya jadi yah... disinilah, akhirnya Cat harus menebus kesalahannya bersama Gregor dengan ditinggal Bones dan kecerobohan Cat lainnya juga yang membuat Cat terasa jauh lebih lemah daripada di cerita sebelumnya.
Ada banyak sekali rasa sedih dari sisi Cat, mulai dari dirinya yang ditinggal Bones sampai ketika ia harus melihat bahwa 'perselingkuhan' Bones membuatnya merasa seolah tidak memiliki siapa-siapa lagi. Novel ini mudah sekali membuatku menangis apalagi ketika di satu titik ketika Cat meminta Bones mengubahnya jadi vampire dan Bones meminta imbalan tertentu, Cat harus berperang agar bisa terlihat tidak peduli di depan Bones padahal dalemnya dia nangis. Yah, pokoknya bagian dimana Cat dirasa begitu ditelantarkan oleh Bones itu berhasil menciptakan kedekatan emosi yang jauh lebih dalam daripada di buku buku sebelumnya. Walaupun disini Bones juga cukup bodoh karena gak nyeritain semua rencananya sehingga terjadi terlalu banyak kesalahpahaman. Kucing-kucingannya juga suka banget deh, bikin aku ikut ngerasa deg degan Bones bakal dateng dan nangkep Cat.

Trus plus nya dari novel ini juga banyak:
awalnya serius aku takut banget Gregor bakalan merubah perasaan Cat, aku gak yakin bakalan suka lagi sama Cat kalo dia sampe ngerasain sedikit aja rasa cinta untuk Gregor. Lebih baik aku ngelihat Cat disakiti daripada Bones, itu lebih mudah menciptakan empati. Tapi nyatanya keputusan Cat untuk bisa melihat masa lalunya yang hilang cukuo setimpal dengan apa yang ia putuskan setelahnya. Disini aku tepuk tangan, Cat membuat keputusan yang sangat tepat, dia kuat dan perasaannya sama sekali tidak melemah, walaupun itu juga yang bikin Bones marah besar karena kecerobohannya. Sebenarnya penculikan Gregor itu udah bikin aku siap untuk kasuh 3 bintang aja, tapi cerita cerita setelahnya semakin bikin bintangku naik terus.

Tate juga gak sering muncul disini, pasti karena Cat udah ga kerja lagi. Tapi untukku sih lebih baik gini, daripada sering lihat Tate dan bikin aku kesel gara-gara cinta segitiga mereka, konflik yang bikin aku kesal.

Dan aku sukaaa banget ternyata Bones toh yang ngerubah Cat jadi vampire. Syukurlaah, lihat beberapa review aku pikir Gregor. Soalnya perkara diubah jadi vampire iniadalah perkara penting dan aku gak mau kalo yang jadi Sire nya Cat bukan Bones.

Comments

Popular posts from this blog

Menyelami Seni dalam Kejiwaan pada buku "Psikologi Seni"

The Magic Of You by Johanna Lindsey (Malory-Anderson Family #4)

Scandal in Spring (The Wallflowers, Book 4)