Review: Oppa & I Series

Oppa & I Series

My rating: 4 of 5 stars

Hari ini aku akan memulai review untuk #OppaSeries dimana buku ini merupakan edisi spesial 5 tahun dari Oppa & I. Huaaaaa ternyata udah 5 tahun guyss! Pantesan pas baca lagi kok kayak baca buku baru fufu ternyata udah lupa-lupa sama isinya.. duuh jadi kangen lagi kan sama tokoh2 favoritku disini hehehehe... .
.
Rasa senang akan buku ini trnyata langsung muncul ketika aku membuka halaman2 awal. Why? Pertama, jelas bagaimana cerita ini dibawakan di awal. Situasi di awal cerita langsung muncul sebagai misteri yg membuat penasaran: kenapa si tokoh merasa sperti ini? Apa yangg trjadi? Ada masalah apa? Yg jelas dengan begitu mau tidak mau kita akan lanjut baca hingga ketemu jawabannya. Kedua, aku suka banget sama bau dari buku ini (nggak nyambung ya) tapi aku suka banget, rasanya fresh jadi tambah semangat buat baca. Ketiga, buku ini menggunakan font yang sangat enak untuk dibaca: jelas, ringan, dan nggak bikin capek mata. Jadi secara sekilas, buku ini packagingnya lengkap. Oh, dan jangan melupakan covernya yang adem anget ini fufu. Kesan autumn dr covernya memang berbeda dari Oppa & I sebelumnya. Jadi kesan spesialnya lebih terasa. Dan terasa hangat dengan paduan warna coklat oranye, memberikan kesan berbeda dengan Oppa & I sebelumnya yang cenderung dingin dengan dominan warna biru.


Agaknya Oppa & I ini sungguh merupakan bonus yang membuat seri Oppa & I menjadi lengkap. Karena dibuku ini kita dihadirkan oleh tebalnya halaman yang ternyata merupakan perpaduan dari ketiga buku sebelumnya. Jelas kalau kalian sudah mengkoleksi Oppa & I sebelumnya, yang ini nggak boleh ketinggalan. Ada 30 halaman strip komiknya juga lho. Pasti para penggemar Oppa & I juga sama penasarannya kayak aku gimana sih ekspresi tokoh di Oppa & I ini sebenarnya? Karena selama ini kita kenal secara deskriptif, nah disini nih kita punya kesempatan melihat mereka secara visual. Hyaaaa kapan lagiiii... .

Kamu akan jatuh cinta lagi dengan buku ini!

Hah. Rasa-rasanya kalo ditanya 'kamu udh pernah baca Oppa & I belum?' aku pasti akan jawab 'udah'. Suruh ngasih tau garis besar, tau. Tapii suruh inget2 isinya lagi? Nope!

Ternyata emang udah lama nggak baca buku ini. Buku ini aku baca lagi dan aku sama sekali nggak inget kalau #OppaSeries jalan ceritanya kayak gini. Maksudku detail2nya. Dulu kenapa jatuh cinta sama serial ini? Oooh ternyata karena ini!

Yup! Oppa & I ini jenis bacaan yang nggak akan bikin kamu jenuh walaupun kamu re-read lagi. Rasanya masih fresh karena momen-momen di dalam buku ini bisa dibilang baru bisa dirasakan ketika membaca bukunya. Dan itu alasan kenapa buku ini bisa membantu untuk melepas penat. Kali aja suatu hari kamu merasa bosan dan penat, pingin baca buku tapi udah dibaca semua. Ambil aja Oppa & I kayaknya kamu bakal ngerasa kayak baca buku baru lagi. Karena aku merasa demikian.


Oya, hal yang paling terasa ketika membaca buku ini adalah gatel buat ngungkapin mana aja tokoh2 favorit. Aku juga udah nyimpen tokoh2 favoritku sih. Yg pasti kak Orizuka dan kak Lia berhasil menghidupkan karakter-karakternya sesuai dengan setting dan suasana yang disajikan dalam cerita ini. Rasanya aku belum berhenti jatuh cinta dengan karakter2 dalam buku ini. Momen2 mereka semua, terutama tokoh2 favoritku pasti bikin kangen banget deh.

Daaaan taramtaram~ favoritku di buku ini adalah Jae In dan Seung Wo! Ada yang sama?

Hehe... Oke, jadi setelah akhirnya dibuku pertama kita dikenalkan dengan konflik utama antara si kembar, di bagian Oppa & I: Love Mission kita mulai lebih dekat pada hubungan personal tiap karakter. Yaitu hubungan personal milik Jae Kwon, dan milik Jae In. Tentu konflik yang mengharuskan mereka bersama dan menghadapinya tetap ada karena itulah judulnya Oppa & I, tapi nantinya kita masih akan diberikan perkembangan karakternya. Yang jelas, Oppa & I ini tiap serinya bikin kangen dan ketagihan. Pingin momen2 mereka lagi dan lagi... .

Apalagi semenjak aku kenal Jae In. Duh.. karakter Jae In ini lama-lama bikin geregetan. Entah bagaimana ia terhadap keluarga atau terhadap teman-temannya. Ia bukan tipe gadis yang kaku, tetapi ia hanya tipe cewek simpel yang nggak suka segalanya jadi serius, tapi juga nggak terlalu aneh. Cuma pingin yang biasa aja. Dan perpaduan antara dirinya dengan Jae Kwon yang seakan berbeda 180 derajat, dimana Jae Kwon ini justru periang dan selalu spesial, tapi kalo dua-duanya di kombinasiin entah kenapa jadinya lucu dan aku termasuk penikmat obrolan antaran Jae In dan Jae Kwon.



Aku suka banget sama ilustrasinya. Tiap chapter kita disuguhi gambar2 tokohnya dan itu lucuuu banget.

Buku Orizuka kali ini lagi-lagi berhasil bikin aku jatuh cinta kepada setiap tokoh yang diceritakan. Bahkan perlahan-lahan aku juga jadi ikut suka sama orang tua si kembar ini. Mungkin kalau aku ditanya apa yang paling berkesan dari semua buku Orizuka yang pernah kubaca, Oppa & I ini akan jadi salah satunya. Aku suka suasana korea yang diciptakan, nggak terlalu berlebihan, pas tapi berasa. Suasana kelas, suasana pertemanan, obrolan-obrolan yang khas korea. Setiap kali diselipkan bahasa korea dalam percakapan aku selalu teringat tentang beberapa drama yang menggunakan kata itu dengan logatnya. Jadinya berasa nonton drama tapi untuk kalangan anak SMA. Nggak terlalu banyak teori mengenai ini itu tentang korea, tapi aku bisa merasakan kuatnya kesan korea di buku ini. Good job deh buat kak Orizuka dan kak Lia :D

Oyaaa aku ikutan dapet info tentang polling Oppa&I ini. Yaaampuuun serius ya itu cocok banget kalau Sung Jae - Jae Kwon dan So-Hyun Jae-In. Aku nggak pernah kepikiran sih tentang siapa yg cocok meranin si kembar ini, tapi waktu hasil pollingnya keluar alhasil di kepala langsung muncul adegan2 yg mungkin mereka perankan. Uwaa cocok. Nggak tau kenapa tapi baru bayangin aja kayaknya udah klop. Mungkin jatuhnya jadi kayak karakter si Tae Kwang sama Eun Bi ya. Kalo Tae Kwang kesan ceria berlebihannya cocok, kalau Eun Bi kesan dingin2nya tu masuk banget. .

Seperti pada Oppa & I dua seri sebelumnya, di Oppa & I: Love Signs Jae Kwon dan Jae In semakin mempererat hubungan persaudaraan mereka. Disini kita akan melihat pergulatan batin yg harus dihadapi Jae In di dunia baru Korea, apalagi jika sudah berurusan dengan Seung Woo. Ia dihadapkan pada dilema yang jauh lebih komplek, dan akan membuat kita menaruh simpati lebih kepada gadis lugu ini.

Tapi tentu saja, apapun cobaan yang harus dihadapi Jae In, Jae Kwon tetap disampingnya, membelanya, memperhatikannya, dan terus menjadikan Jae In sbg prioritasnya. Itulah yang membuatku terharu terhadap hubungan keduanya. Buat yang menanti-nantikan Jae In & Seung Wo pastinya akan dibuat berdebar2 obrolan2 mereka yang nggak pernah membosankan.

Buku ini emang dari awal bikin kita kangen sama hubungan setiap tokohnya. Terutama Jae In, Jae Kwon, dan teman2nya yang lain. Kalau aku pribadi sih paling menunggu si Seung Wo ya hahaha. Pada akhirnya buku ini menjawab pertanyaan2 kita yang muncul dr awal cerita. Terutama buat yg baca bukunya secara terpisah kayak aku, dan jangka terbit buku satu ke yang lain lumayan jauh sehingga waktu baca dulu tuh suka lupa sama cerita sebelumnya. Dibikin jadi satu kayak gini selain mengobati rasa kangenku terjadap Jae In Ja Kwon dll, juga bikin kita benar2 fokus mengikuti alurnya dr awal sampai akhir, dan tanpa jeda, jadi seolah memang kita membaca satu buku yang selesai dan sama sekali tidak terasa ternyata ini gabungan 3 seri bukunya.

Anyway, jangan lupa ya di akhir buku ini ada strip komiknya dan itu yang bikin seneng, illustrasinya lucu2 dan komik2nya ini berhasil menggambarkan persis yang aku bayangkan tentang karakter2 tokoh di buku ini. Buku ini cocok buat yang suka baca buku ringan, tanpa terlalu banyak kalimat-kalimat yang sulit, atau deskripsi yang belibet. Simple, cara membawakan ceritanya juga sederhana, tapi yang jelas kita tetap bisa menikmati alurnya secara sempurna.

Selamat membaca ^^


Comments

Popular posts from this blog

Menyelami Seni dalam Kejiwaan pada buku "Psikologi Seni"

The Magic Of You by Johanna Lindsey (Malory-Anderson Family #4)

Scandal in Spring (The Wallflowers, Book 4)