Review: What Happens in London - Yang Terjadi di London


What Happens in London - Yang Terjadi di London

My rating: 3 of 5 stars



Setelah sempat masuk list pending karena nggak bisa ngelanjutin, akhirnya aku nyewa buku ini dan memutuskan untuk menyelesaikannya sampai akhir.

Aku harus balik lagi mengutip kata-kataku yang sering kulontarkan, bahwa seburuk-buruknya cerita yang dibaca, tergantung dengan bagaimana cara cerita tersebut diakhiri. Dan itu benar, karena novel ini membuktikannya. Hahaha

Jujur aja ya, novel ini sampai masuk ke daftar list pending karena aku bacanya lama banget sampai lewat masa tenggang pengembalian. Itu bukan karena aku sibuk kuliah, tapi semata-mata karena aku bosan dan sulit meneruskannya dengan menghabiskan waktu-waktuku. Untuk membaca buku, jujur aku nggak keberatan waktuku tersita, tapi jelas karena buku ini mmebuatku tidak bisa berhenti membaca. Sedangkan ini, aku mudah sekali ingin mengabaikannya.

Hanya saja, karena aku merasa bahwa bukunya Julia Quinn ini wajib gitu ya dilahap sampai habis, jadi aku memutuskan untuk tetap akan dan harus membacanya hingga selesai.


Novel ini dataaaar banget. Aku nggak ngerasain emosi apapun bahkan sampai cerita ini mencapai klimaks. Gitu aja! Aku nggak ngerasain emosi apa-apa, bahkan ketika Olivia menangis? Aku aja nggak ngerti kenapa Olivia menangis yang bahkan gagal membuatku tersentuh sedikitpun. Masa lalu Harry datar, adiknya punya potensi bagus diceritakan, tapi diabaikan. Tidak ada konflik batin yang pekat diantara dua tokoh disini sehingga tidak ada yang terlalu emosi untuk diselesaikan. Dan aku cuma melihat kembaran Olivia sekali! Padahal aku pingin banget lihat dia disini bertengkar sama Olivia. Pokoknya banyak banget yang kurang. Kegiatan di novel ini hanya seputar jendela-pangeran-dan Miss Butter apalah itu. Novel ini ringan banget deh, hampir kayak novel teenlit yang aku baca saking ringannya.

Aku ingin sekali memberikan novel ini 2 bintang, sungguh. Kalau bukan karena novel ini diakhiri dengan cukup baik yaitu ketika Harry melamar Olivia dengan cara yang unik. Dan yang kedua, aku juga akhirnya memutuskan menaruh 3 bintang karena aku cukup tertarik oleh adegan ketika sebastian berhasil mempersatukan pangeran-edward-harry di ruang duduk olivia. Yah itu aja sih, lainnya gitu-gitu aja. Malah banyak yang aku skip saking pingin cepet selsai.



Comments

Popular posts from this blog

Menyelami Seni dalam Kejiwaan pada buku "Psikologi Seni"

The Magic Of You by Johanna Lindsey (Malory-Anderson Family #4)

Devil in Winter (Wallflowers #3)